Banda Aceh | AP– Kedatangan Presiden RI Ir Joko Widodo atau Jokowi bersama istri dan anaknya ke Aceh tak disia-siakan oleh relawan. Setelah mereka dijadwalkan bertemu kepala negara, 5 relawan yang bergabung di Ormas BaraJP Aceh langsung menggunakan kesempatan tersebut. Apa saja yang mereka lakukan dan laporkan?
Dalam pertemuan singkat itu, Ketua DPD Ormas BaraJP (Barisan Relawan Jalan Perubahan) Aceh, Adli Abdullah langsung menyerahkan 3 buku, salah satunya buku seputar kisah Hasan Tiro kembali ke NKRI setelah lama melakukan pemberontakan yang menelan korban jiwa puluhan ribu rakyat tak berdosa.
“Ketiga buku itu antara lain, Hasan Tiro Jalan Panjang Menuju Damai Aceh, Habib Muda Seunagan Republiken Sejati Dari Aceh, dan Membedah Sejarah Aceh,” ujar M Adli Abdullah, Kamis 2 Juni 2016 usai bertemu Presiden Jokowi di Hotel Hermes Palace.
Bara JP adalah sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang dibina langsung Presiden Jokowi, sebelumnya bernama Barisan Relawan Jokowi Presiden.
Selain menyerahkan buku, lima relawan itu juga berdiskusi hingga memberi masukan penting tentang Aceh kepada orang nomor satu di negeri ini.
“Kami mengharapkan sama Pak Presiden untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus di Lhokseumawe sesecepat mungkin. Bila itu terwujud, maka pertumbuhan ekonomi di Aceh akan meningkat dan terbuka banyak peluang ekonomi,” ujarnya Adli, dosen di Fakultas Hukum Unsyiah itu.
Selain persoalan KEK Lhokseumawe, para relawan Jokowi asal Aceh ini juga menyampaikan persoalan penting lainnya, seperti soal pemberantasan korupsi, keamanan investasi hingga kelanjutan perdamaian Aceh.
“Ya kita juga memberi masukan tentang penanganan skandal korupsi berskala besar. Kita berharap kepada Pak Presiden supaya pengawasan pembangunan harus diperketat sehingga dapat mempersempit ruang penyimpangan,” tambah Samsul Alfata, relawan BaraJP lainnya.
Menyahuti masukan relawan, Presiden Jokowi meminta kepada relawannya di daerah untuk menjadi mata dan telinga beliau terutama dalam pengawasan anggaran dan kebijakan pembangunan.
“Pak Presiden meminta relawan supaya aktif memantau perkembangan pembangunan di daerah,” tambah M Adli mengutip pesan Presiden Jokowi kepada mereka.
Para relawan yang bertemu Presiden Jokowi berjumlah 5 orang. Mereka adalah Adli Abdullah, Muktarrudin Usman, Muda Jauhari, Samsul Alfata dan Mukhlisuddin. Di hadapan Presiden Jokowi, mereka mengaku telah siap untuk menjadi pioner pengawasan anggaran dan kebijakan pembangunan di Aceh.
“Dalam rangka mendukung upaya Pak Presiden mewujudkan kesejahteraan rakyat di Aceh, maka kami telah menyatakan kesiapan demi suksesnya program Nawacita yang digagas Pak Jokowi,” tegas pakar hukum adat laut Aceh ini. [MU]
“