Marlina Usman Pimpin Rapat Bantuan Rumah Layak Huni

oleh -77 Dilihat

Banda Aceh (AD)- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Marlina Usman, prihatin masih ada masyarakat Aceh yang belum memiliki tempat tinggal yang layak.

Ia menilai sangat penting solidaritas semua pihak dalam mengatasi persoalan tersebut.

Marlina mengatakan hal ini, ketika memimpin rapat pembahasan program bantuan rumah layak huni di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu, 11 Juni 2025.

Rapat tersebut membahas rencana pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu di Aceh.

Pertemuan dihadiri Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Badan Baitul Mal Aceh, dan Bank Aceh.

BACA..  Dek Gam Minta Tito Kembalikan Empat Pulau dari Sumut ke Aceh

Baru-baru ini, perempuan yang akrab disapa Kak Ana tersebut, telah melihat langsung sejumlah rumah yang tidak layak huni di beberapa kabupaten, seperti Aceh Utara, Aceh Timur, dan Pidie.

Kak Ana lantas menemukan warga yang tinggal di rumah reyot, bahkan berlantai tanah. Di salah satu rumah di Tanah Pasir, Aceh Utara, misalnya, Kak Ana meneteskan air mata. Ia sedih menyaksikan nasib sang pemilik rumah.

“Setelah melihat rumah-rumah tidak layak huni itu secara langsung, malamnya saya jadi tidak tertidur nyenyak. Ka teupike ke rumoh ureung nyan (Terpikir ke rumah tersebut),” kata Marlina dalam rapat tersebut.

BACA..  Bea Cukai Aceh Tegaskan Komitmen Perangi Barang Terlarang

Menurutnya, meski pembangunan rumah layak huni tidak bisa dilakukan sekaligus, namun dengan kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, masalah ini dapat diatasi perlahan. “Kalau kita saling bantu, sedikit demi sedikit kan nanti tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Aceh,” katanya.

Kepala Dinas Perkim Aceh, T Aznal Zahri, dalam kesempatan itu menjelaskan akan membantu pembangunan rumah layak huni yang telah ditinjau secara langsung oleh Kak Ana.

Namun, prosesnya tetap melalui tahapan yang telah ditentukan, seperti persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima bantuan.

“Salah satunya status tanah harus milik penerima bantuan. Karena kita tidak punya anggaran untuk pengadaan tanah,” kata Aznal.

BACA..  Gubernur Apresiasi Kapolda Aceh Atas Kontribusinya Menjaga Serambi Mekkah Dari Ancaman Narkoba

Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyambut baik inisiatif untuk bekerja sama dalam bantuan rumah layak huni.

Adapun Baitul Mal mengusulkan ke depan agar dapat berperan memberikan bantuan berbentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

“Setelah rumah dibangun, harapannya akan ada program pemberdayaan ekonomi keluarga. Ini belum tersedia sekarang, tapi akan dirancang ke depannya,” ujarnya.

Kepala Bidang Logistik Bank Aceh, Aksa Daria Sagan, menyampaikan dukungan Bank Aceh terhadap program ini melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). (*)