Kerusakan Hutan Menjadi Ancaman Bagi Kedaulatan Dan Ketahanan Pangan

oleh -312 Dilihat

Kaukus IVBanda Aceh,-Berdasarkan data analisa Wildlife Conservation Society (WCS) dan Global Cannopy Pogramme (GCP) sejak Tahun 2010-2015 sekitar 223.000 orang di Aceh terpaksa mengungsi dan lebih dari 100.000 rumah rusak serta terdapat 10.000 catatan kerusakan lahan pertanian yang di akibatkan oleh peristiwa banjir.

Hal tersebut disampaikan oleh Chairman Kaukus Pembangunan Berkelanjutan Aceh T.Irwan Djohan dalam pembukaan sidang Kaukus IV dalam tema Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Aceh yang berlangsung di Gedung DPRA pada Jum’at (13/0/2016).

Irwan Djohan yang jugaWakil Ketua DPRA menyebutkan estimasi kerugian tersebut diperkirakan mencapai 136 juta Dolar AS selama kurun waktu 5 tahun dengan nilai rata-rata kerugian 27 juta dolar AS per tahun.

“Ini jelas merupakan ancaman bagi kedaulatan dan ketahanan pangan Aceh, untuk menjadi catatan kita, penelitian ini melihat korelasi yang jelas antara frekuensi banjir dengan persentase perkebunan monokultur di banyak Kabupaten di Aceh” sebutnya

Hal tersebut lanjut Irwan Djohan, seyogyanya bisa dicermati sekaligus menjadi himbauan bersama bahwa kita harus berubah dari sebuah pemikiran kuno yang sebahagian pihak menganggap pelestarian hutan hanya dipandang sebagai sebuah sudut kepentingan satwa liar saja.

Akan tetapi sambungnya, hutan harus dipandang sebagai penyangga kehidupan manusia melalui berbagai jasa ekosistemnya yang diberikannya terutama sekali keamanan penyediaan air dan oksigen bagi segenap makhluk hidup bernyawa, pungkas Irwan.(Ndar)