Jakarta|AP-Boikot media Kompas menjadi trending topic di kalangan masyarakat media sosial (Twitter). Mencuatnya nama Kompas disinyalir karena di salah satu media milik grup Kompas, yakni KompasTV menayangkan pembicara yang jelas-jelas adalah waria (wanita-pria).
Padahal dalam pantauan voa-islam.com, “ustadz” abal-abal yang diundang oleh Kompas tersebut pernah sesekali mengikuti aksi ke turun ke jalan. Aksi yang dilakukan oleh waria itu pun ternyata perihal lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ia melakukan aksinya bersama waria lainnya.
Adapun netizen yang mendukung Kompas untuk diboikot, pada tanggal 13 februari 2016 ialah dari @KudaHestek misalkan dengan menuliskan, “#BoikotKompas.”
Datang pula dari pengguna Twitter lainnya seperti @HumorIndonesia4 dengan menuliskan hal sama, “#BoikotKompas.”
Akun @DhikkiE pun menuliskan hal sama. “#60HariOngenDitahan
#BoikotKompas.”
Selain itu Kompas juga dianggap menciptakan dan mendukung LGBT setelah di salah satu judul berita online-nya memuat kata-kata “LGBT Sudah Terbentuk Sejak Janin”. Kompas pun menandainya dengan hastag (#)PopulerHariIni #Health. Serta memajang bendera “kebesaran” LGBT pada gambar beritanya. [voa-islam]