Aceh Besar | AP – Memperkuat jaringan untuk menggapai target kembali jadi partai politik (parpol) di Pemilu 2019 nanti, terus digenjot Partai Golongan Karya (GOLKAR) Kabupaten Aceh Besar di bawah komando Muhibuddin Ibrahim.
Dalam rentang waktu Maret hingga April 2017, DPD II Partai Golkar Aceh Besar akan fokus untuk menyukseskan musyawarah di tingkat kecamatan di Kabupaten tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD II Golkar Aceh Besar Muhibuddin Ibrahim saat jumpa pers dengan wartawan di Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Aceh Besar, Jln. Soekarno – Hatta, Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar.
Hadir dalam jumpa pers tersebut, para Pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Aceh Besar hadir semua anggota DPRK Aceh Besar, Khairuddin, Zainal Abidin, Saifuddin, Usman AR dan Wakil Ketua DPRK Ansari Muhammad.
Adapun musyawarah di tingkat Kecamatan tersebut akan dimulai dari Kecamatan Leupung, kemudian Kota Janto, Pulau Aceh dan seterusnya.
“Nanti akan ada rapat pengurus lagi kapan pastinya akan dilaksanakan musyawarah tersebut,” kata pria yang akrab disapa Ucok Sibreh itu.
Menurutnya, musyawarah tersebut merupakan perintah dari Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Golkar sebagaimana yang disebutkan dalam surat edaran yang masuk dari DPD I Golkar Aceh.
“Tujuan musyawarah tersebut adalah untuk melakukan pembenahan terhadap struktur dan kepengurusan partai,” ujar mantan ketua HIMAB Aceh Besar yang akrab disapa bang Ucok Sibreh ini.
Selain itu, untuk mempersiapkan diri menyambut pemilihan legislatif (pileg) pada 2019 mendatang.
“Pada Musyawarah Daerah (Musda) beberapa waktu lalu target kita lumayan berat, yaitu 8 kursi dari 5 kursi yang kita peroleh saat ini di Aceh Besar, ” katanya.
Karena itu, kata Ucok Sibreh, musyawarah juga dilakukan untuk memperkuat organisasi dan mendapat dukungan dari masyarakat Aceh Besar.
Menurut Ucok, agar target tercapai, Golkar Aceh Besar harus memastikan bahwa kader-kader yang diusung nanti adalah yang terbaik dan dekat dengan masyarakat.
“Saya himbau agar semua kader mulai dari sekarang untuk bekerja agar lebih dekat dengan masyarakat, terutama sekali dalam urusan program sosial,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa dalam musyawarah nantinya akan berlangsung secara demokratis, maka siapapun yang terpilih sebagai ketua, merekalah orang yang mendapatkan kepercayaan dari para kader.