Menteri AHY: Ini Kesempatan Ceritakan Kesuksesan Indonesia di Bidang Pertanahan

oleh -555 Dilihat

Tangerang (AD)- Menteri Agraria dan dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan kehormatan yang diterima Indonesia dari Bank Dunia.

Sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses yang menjadi ‘best practice’ administrasi pertanahan dalam Reforma Agraria dan ini yang saya sampaikan dalam forum tersebut.

“Alhamdulillah, kita banyak menerima respons positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ungkap AHY, saat menjejakkan kaki kembali di bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu 18 Mei 2024 tengah malam.

Menteri ATR/Kepala BPN menghadiri World Bank Land Conference 2024 di Washington DC. Kegiatan ini baru digelar kembali setelah lima tahun vakum, sejak penyelenggaraan terakhir tahun 2019.

Menteri AHY yang ditemui awak media di bandara, menceritakan bahwa dunia mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengukuran dan pendaftaran tanah dalam tujuh tahun belakangan ini, sehingga pada tahun 2024, sudah lebih dari 112 juta lahan bidang yang bisa didata.

“Ini kenaikan 50 persen dibandingkan periode-periode sebelumnya,” ujar AHY.

Di depan forum internasional, Menteri AHY menegaskan pentingnya menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah. Selain itu, dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya.

Jangan sampai, kata AHY, potensi Indonesia yang besar ini, untuk dijadikan tempat industri dan komersial tersia-siakan karena ketiadaan kepastian hukum, sehingga pada akhirnya para investor berpindah ke negara lain, ke negara tetangga.

“Kita juga harus punya iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan. Ini yang bisa menarik ‘capital’ masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Menteri AHY.

Selain itu, Menteri AHY mengungkapkan, sepulang dari Washington, pada hari Minggu 19 Mei 2024, ia akan bertolak lagi ke Bali untuk menghadiri World Water Forum (WWF).

Acara ini merupakan forum internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Ini juga forum internasional terakhir yang dihadiri Presiden Jokowi.

“Ini juga ‘event’ yang sangat penting, karena kita ingin berbicara keamanan sumber daya air, ini bukan hanya isu lokal tapi isu dunia. Kita tahu banyak kawasan dunia yang juga mengalami ‘water scarcity’, kelangkaan air. Populasi manusia bertambah terus, kebutuhan industri dan produksi juga terus bertambah, sedangkan air makin lama makin terbatas ‘supply’ nya,” jelas Menteri AHY.

Menurut AHY, forum ini juga menyangkut kebijakan Kementerian ATR/BPN. Kementerian ATR/BPN juga tentu punya korelasi karena berbicara air dan tanah itu selalu dekat. Baik wilayah daratan maupun wilayah pesisir pantai.

“Jadi, yang terus kita ingin hadirkan solusi bersama tentunya, tidak bisa satu-dua lembaga yang menyelesaikan isu ini, dan harus ada sinergi dan kolaborasi yang baik,” demikian tutup Menteri AHY. (*)