Sekda Aceh Serahkan SK Pangkat PNS Se-Kabupaten Gayo Lues

oleh -157 views

Blangkejeren (AD)- Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah, M. Kes menyerahkan 25 SK kenaikan pangkat kepada tenaga pendidik SD dan SMP, tenaga kesehatan dan lainnya. Penyerahan SK tersebut, dilakukan Kamis 26 September 2019 di Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Gayo Lues.

Adapun kedua puluh lima penerima SK tersebut terdiri dari 2 (dua) Guru SD dan SMP, 6 (enam) tenaga kesehatan dan 17 pegawai struktural.

Penyerahan SK massal untuk PNS tersebut, turut dihadiri Sekretaris Daerah Aceh, dr Taqwallah, M.Kes, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA, Kepala Badan Kepegawaian Aceh, Dr Iskandar AP, S.Sos, M.Si, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Teuku Fahriyal, S.Sos, MM, Kepala Bidang Kinerja dan Kedudukan Hukum pada Badan Kepegawaian Aceh, T. Roni Yuliadi, SH, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Gayo Lues, Drs Nasrun, MM, Bupati Gayo Lues, H M. Amru, Ketua DPRK, H. Ali Husin,SH, Sekda Gayo Lues, H Thalib S. Sos, MAP, serta para tamu undangan lainnya.

BACA..  Amiruddin Dampingi Menko PMK Kunker ke Lampulo

Sekda Aceh, dr Taqwallah, M. Kes dalam sambutannya, mengajak kepada seluruh ASN untuk menjaga integritas dalam bekerja dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

“Mari kita berikan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati dan ikhlas dengan mengharapkan pahala dari Allah. Kita kunci syurga sudah ada, tinggal kita jaga dan kita rawat saja,” ujarnya.

Taqwallah menambahkan, pegawai jangan merasa susah lagi untuk pengurusan administrasi ke Banda Aceh. Sekarang telah ada pihak yang berwenang untuk mengantarkan SK agar sampai tepat waktu ke daerah.

“Ada empat hal yang kita miliki yaitu, kita punya staf, punya uang untuk mengatur, punya sarana, punya hak untuk mengatur. Empat ini menjadi pertanggungjawaban kita kelak,” tuturnya.

Sekda Aceh juga menyebutkan, ASN untuk mengubah cara pandang dalam melaksanakan tugas pelayanan.

“Harus sabar, komunikatif dan memiliki cita rasa dalam melayani rakyat,” ajak Taqwallah.

BACA..  Pj Wali Kota Serahkan Paket Ramadan Bank Aceh Kepada Pasukan Oranye

Selain itu, Dia juga mengingatkan agar ASN ikut serta peusaneut meunasah dan masjid di gampong droe agar bersih, rapi, indah dan juga hijau.

“Termasuk memastikan sekolah bersih, rapi, indah dan juga hijau. Saya akan datang ke semua sekolah, jangan sambut saya di ruang kepala sekolah dengan buah apel, karena saya akan datang ke ruang kelas, toilet dan belakang sekolah,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA memastikan bahwa seluruh sekolah harus menerapkan program Bersih Rapi Indah, sehingga memberikan kenyamanan bagi lingkungan sekolah.

“Kita akan memantau seluruh sekolah di Kabupaten Gayo Lues agar benar-benar dapat menjalankannya,” ungkapnya.

Rachmat Fitri menambahkan dalam satu bulan ini tekadnya untuk mewujudkan pembayaran sertifikasi tepat waktu, pembayaran gaji non pns tepat waktu, penyaluran dana bos dan anak yatim piatu sesuai dengan aturannya.

“Untuk aset kita pastikan di semua sekolah data sebagus mungkin dan kita hitung semua aset sekolah yang ada di seluruh Aceh,” sebutnya.

BACA..  Amiruddin Dampingi Menko PMK Kunker ke Lampulo

Menurutnya, aset dari pemerintah provinsi adalah kepala cabang dinas pendidikan yang ada di daerah. Sebulan kedepan akan ada pemantapan kepala cabang.

“Kita akan terus membina cabang dinas agar bisa melayani guru dan siswa sebaik mungkin kedepannya,” kata Kadisdik Aceh.

Dia menyebutkan sekolah tidak ada lagi yang tidak rapi dan tidak hijau. Tempat yang kumuh harua dihilangkan. Dia juga mengajak untuk menerapkan program BRI dalam kehidupan.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Gayo Lues memaparkan kondisi sekolah yang ada disana 20 sekolah, terdiri dari 14 SMA, 2 SMK dan 4 SLB.

“Adapun isu utama di Kabupaten Gayo Lues terdapat 6 sekolah unbk yang berjarak 40 km, dan adanya sekolah yang tidak ada akses internet,” terangnya

Selain itu masih ada 2 orang kepala sekolah yang masih plt. Seluruh sekolah belum memiliki KTU dan masih kekurangan guru bidang studi dan Bimbingan Konseling. (R)