Pengadaan Buku 11 Desa Terindikasi ‘Markup’

oleh -181 views

KUTACANE, (AD) | Pengadaan buku diperpustakaan Desa Muslim, kecamatan Badar, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Terkesan dipaksakan dan terindikasi markup. 

Dilansir atjehdaily.id dari berbagai sumber bahwa buku bantuan peruntukkan pustaka desa tahun anggaran 2018 menumpuk dipustaka desa setempat tidak digunakan.

Ada kesan pengadaan buku pustaka itu hanya dijadikan sebagai proyek dalam mencari pundi pundi rupiah, betapa tidak, dari tahun 2018 lalu hingga kini, buku buku tersebut masih tersusun rapi didalam kotak paketnya.

BACA..  Kapolda Aceh Pastikan Rekrutmen Anggota Polri Transparan

Seharusnya, buku yang sedianya sudah dibaca oleh masyarakat tersebut, terancam jadi barang rongsokan, sebab sudah dua tahun mengendap dalam kotak paketan.

Padahal pemerintah sudah mengganggarkan untuk pengadaan buku tersebut pada tahun 2018 lalu peruntukkan enam desa lainnya. Seprti desa di kecamatan Badar dan dua Desa lainnya yaitu; Desa Kumbang Indah dan desa Salang Alas.

Kedua desa tersebut sudah menaruh buku bantuan tersebut diperpustakaan, selain itu sembilan desa yang tidak memiliki gedung perpustakaan. Tetapi kenapa harus dianggarkan, sementara tidak memiliki gedung pustaka.

BACA..  Polres Nagan Raya Gelar Patroli Gabungan Tertibkan Tambang Ilegal

Sembilan desa dimaksud penerima bantuan adalah; Kuta Tinggi, Lumban Dolok, Natam Baru, Badar Indah, Natam, Mbacang Kumbang, Tanah Merah, Purwodadi.

Sementara ketua Assosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Badar dan juga kepala desa Badar Indah, Abi Hasan saat dikonfirmasi mengatakan; soal pengadaan buku tersebut dirinya tidak tahu menahu, sebaliknya kebetulan ada rekan yang punya perusahaan, untuk pengadaan buku, dia beritahukan bahwa di kecamatan badar ada pengadaan buku pustaka.

BACA..  Sekjen PGX: Koalisi Indonesia Maju Harus Bersinergi dalam PILKADA 2024 untuk Memajukan Indonesia

“Apalagi pengadaan buku tersebut sudah selesai dikerjakan, itu yang saya ketahui, tetapi bukan saya yang menjadi pelasana pengadaannya,” tangkisnya.

Hasil penelusuran diindikasikan, ada dugaan kuat terjadi Mark-up dalam pengadaan buku perpustakaan desa Muslim. Peruntukan sebelas desa senilai Rp330 juta, perdesa berpagu Rp30 juta dari anggaran tahun 2018. (Mara Hasan).