Sulaiman Manaf Harap Presiden Prabowo Hadir di Pelantikan Gubernur Aceh

oleh -536 Dilihat

Jakarta (AD)+ Dalam langkah strategis politik nasional, pemerintah bersama DPR dan penyelenggara pemilu menyepakati bahwa pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 akan dilakukan secara bertahap mulai 6 Februari 2025.

Sebanyak 296 daerah tanpa sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi akan dilantik dalam gelombang pertama oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kesepakatan ini tertuang dalam hasil rapat kerja antara Komisi II DPR RI, Kementerian Dalam Negeri, KPU RI, dan Bawaslu RI.

Dasar hukum pelantikan ini mengacu pada Pasal 164B Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, yang menegaskan Presiden sebagai kepala pemerintahan berhak melantik kepala daerah secara serentak.

Sementara itu, pelantikan gubernur dan wakil gubernur di daerah istimewa seperti Aceh dan Yogyakarta akan tetap mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BACA..  Wakili Kapolri, Kapolda Aceh Hadiri Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang

Di Aceh, pelantikan diharapkan menjadi momen istimewa yang merefleksikan komitmen pemerintah pusat terhadap sejarah dan keistimewaan daerah tersebut.

Ketua Umum DPA Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, menyampaikan harapannya agar pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fad), dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Ini bukan sekadar pelantikan, tetapi simbol keseriusan Prabowo dalam menepati janji MoU Helsinki antara GAM dan NKRI yang hingga kini belum sepenuhnya terealisasi,” ujar Sulaiman dalam keterangannya, Senin, 27 Januari 2025.

Menurutnya, kehadiran Prabowo pada pelantikan tersebut akan mencerminkan komitmen pemerintah pusat dalam menyelesaikan isu-isu krusial di Aceh, termasuk pelanggaran HAM berat yang belum tertangani.

“Mualem dan Dek Fad adalah representasi Panglima dan kombatan GAM. Mereka membawa harapan besar rakyat Aceh atas penuntasan persoalan masa lalu dan komitmen terhadap otonomi khusus,” tegas Sulaiman.

BACA..  M Hendra Supardi Jadi Plt Direktur Utama Bank Aceh

Aceh dan Jejak Sejarah untuk Indonesia

Aceh, sebagai wilayah istimewa yang berperan besar dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia, menyimpan sejarah panjang yang tak bisa diabaikan.

Pada masa-masa awal proklamasi kemerdekaan, Aceh menjadi daerah yang mendukung penuh eksistensi Republik Indonesia.

Sosok Teuku Nyak Arief dan pemimpin Aceh lainnya menunjukkan loyalitas tanpa batas, bahkan bersumpah atas nama Allah untuk mempertahankan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan.

“Semangat Aceh Moorden tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga pengikat erat hubungan Aceh dengan Indonesia. Presiden Prabowo diharapkan hadir dalam pelantikan gubernur sebagai wujud penghormatan terhadap jasa Aceh untuk Republik ini,” lanjut Sulaiman.

Misi Besar Prabowo di Aceh

BACA..  Kapolda Aceh Hadiri Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bireuen

Harapan atas kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto juga dikaitkan dengan upaya menyelesaikan MoU Helsinki secara penuh.

Salah satu poin penting yang kerap disuarakan adalah percepatan penyelesaian berbagai klausul yang belum terealisasi, termasuk hak-hak Aceh dalam pengelolaan sumber daya dan penyelesaian kasus-kasus HAM berat.

“Bagi rakyat Aceh, kehadiran Prabowo nanti akan menjadi simbol pengakuan terhadap keistimewaan Aceh yang selama ini diperjuangkan. Ini momen untuk membuktikan bahwa janji pemerintah pusat terhadap Aceh bukan sekadar retorika,” tutup Sulaiman.

Sebagai catatan, Aceh bukan hanya wilayah istimewa secara administratif, tetapi juga simbol persatuan yang menjadi tulang punggung perjuangan kemerdekaan.

Dengan segala kompleksitas dan harapan rakyatnya, Aceh menantikan momen bersejarah ketika Presiden Prabowo hadir dan memberi makna baru bagi hubungan pusat dan daerah. (*)