Tokoh Aswaja Aceh Terima Kunjungan Tokoh Yahudi As, Ini Yang Dibahas

oleh -517 Dilihat

Tu Bulqaini Tanjungan [bersarung] menerima kunjungan Rabbi David N. Saperstein di dayah miliknya, Rabu 26 Oktober 2016. Foto: Ist
Tu Bulqaini Tanjungan [bersarung] menerima kunjungan Rabbi David N. Saperstein di dayah miliknya, Rabu 26 Oktober 2016. Foto: Ist

BANDA ACEH | AP– Tokoh Yahudi Amerika Serikat, Rabbi David N. Saperstein yang menjabat Dubes AS untuk Kebebasan Beragama Internasiona diterima dengan baik oleh Tu Bulqaini Tanjungan di Kantor Pimpinan Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, Banda Aceh, Rabu, 26 Oktober 2016.

Kedatangan penasehat Presiden Barack Obama ke tempat Pembina Ahlussunnahwaljamaah (Aswaja) Provinsi Aceh ini membahas persoalan kebebasan beragama di Aceh.

Informasi tersebut disampaikan Abdullah Tambue atau akrab disapa Pak Wa melalui akun medsos facebook miliknya bernama Abdullah Tambue, Rabu 26 Oktober 2016 pagi.

“Penasehat Barack Obama (David ) bersama rombongan dalam kunjungannya ke Aceh memprioritaskan untuk bertemu dengan salah seorang Tokoh Ulama Aceh, Sekjend Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) sekaligus Pembina Relawan Ahlu Sunnah Wal Jamaah Provinsi Aceh, TU Bulqaini Tanjungan,” demikian secuil kutipan dari status di akunnya.

Lapor Abdullah Tambue, dalam kunjungannya ke kediaman TU Bulqaini itu, perbincangan Tu Bulqaini Tanjungan dengan Tokoh Yahudi AS itu difasilitasi oleh Rahmah,  sebagai staf translater (penterjemah) dari Konsulat AS di Medan.

“Tu juga didampingi oleh beberapa dewan guru dayah tersebut dan aktifis Aceh, yaitu Tgk. Ismail M. Husen, Tgk. Ahmadi, Tgk. Heri, Tgk H Abdullah Matyah (Pak Wa), dan Cut Linda, dll) membincangkan beberapa hal, dan yang pokok, sikap toleransi (kebebasan) beragama di Aceh,” ujarnya.

Selain itu, peran syariat Islam dalam memelihara kerukunan umat beragama juga dibahas bersamaan dengan isu aliran-aliran pemikiran yang berkembang di Aceh dan pendidikan agama di Aceh.

“Isu Aswaja di Aceh sudah mendunia, sehingga tidak heran kalau David berkunjung ke kediaman TU Bulqaini membicarakan tentang aliran teologi yang berkembang di Aceh. Mereka merasa ketakutan dengan bergeraknya Aswaja Aceh yang memperjuangkan agama Islam dalam konteks akidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah As’ariah dan Maturidiyah,” bebernya di wall (tembok) Akun FB dirinya. [BNC]