Banda Aceh – Komite Peralihan Aceh (KPA) Luwa Nanggroe kembali menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan roda ekonomi Aceh.
Kali ini, KPA Luwa Nanggroe membawa investor strategis dari Malaysia, Zikay Group, ke Aceh.
Zikay Group, sebuah perusahaan ternama yang bergerak di sektor properti, perhotelan, dan lapangan golf, hadir melalui pendirinya, Y.A.D Datuk Mohd Khay Bin Ibrahim D.I.M.P D.S.I.S, beserta kedua putranya, Taufiq Mohd Khay (General Manager) dan Fikri Mohd Khay (Senior Executive), serta Managing Director The Sentral Mint, Iqbal Marzuqi Iszhar.
Dipimpin langsung oleh Penasehat KPA Luwa Nanggroe, Datuk H. Mansyur Bin Usman, rombongan ini dikawal Bendahara Robbi Darniawan (Tengku Wan), Basri (Cek Bas), dan Jubir Umar Hakim Ilhami.
Boyhaki, ajudan setia Gubernur Aceh terpilih, H. Muzakir Manaf (Mualem), turut hadir dalam rombongan tersebut.
Ngopi Bareng di dKupi Aceh: Bangun Komitmen Santai
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Jumat (10/01/2025), para tamu kehormatan dijamu di dKupi Aceh, Jalan WR Supratman, Banda Aceh. Suasana hangat terjalin sembari menikmati kopi dan makanan khas Aceh.
“Kopi adalah identitas Aceh. Dari sini, kami ingin menyampaikan keramahan dan keunikan budaya Aceh kepada para investor,” ujar Jubir KPA Luwa Nanggroe, Umar Hakim Ilhami.
Menurut Umar, agenda mereka tidak berhenti di Banda Aceh.
“Kami akan membawa mereka melihat potensi Banda Aceh dan Kota Sabang, termasuk spot-spot terbaik yang bisa menjadi investasi strategis. Selain itu, kami juga akan bertemu Wali Kota Banda Aceh terpilih, Illiza Sa’aduddin Djamal, untuk memperkuat komitmen bersama,” jelasnya.
Membangun Aceh Bersama Mualem
Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsyumi (Abu Salam), menegaskan bahwa langkah ini merupakan bukti keseriusan H. Muzakir Manaf (Mualem), Ketua Umum KPA, dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh.
“Kolaborasi ini adalah langkah konkret untuk mengurangi kemiskinan di Aceh. Kita tidak hanya bicara soal investasi, tetapi juga diplomasi antar negara serumpun,” ujarnya.
Y.A.D Datuk Mohd Khay Bin Ibrahim, salah satu dari 17 Ahli Dewan Di-Raja Selangor Darul Ehsan Malaysia, menyatakan kekagumannya terhadap Aceh.
“Aceh memiliki potensi luar biasa, baik dari segi sumber daya alam maupun budaya. Kami berharap kolaborasi ini dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Diplomasi Serumpun untuk Masa Depan Aceh
Kehadiran Zikay Group tidak hanya mempertegas posisi Aceh sebagai wilayah strategis di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga menunjukkan potensi diplomasi yang dimiliki Aceh dalam menjalin hubungan dengan negara serumpun.
Managing Director The Sentral Mint, Iqbal Marzuqi Iszhar, juga menilai Aceh sebagai kawasan yang menjanjikan, terutama untuk sektor lapangan golf yang tengah berkembang.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Aceh untuk menunjukkan komitmennya dalam pembangunan ekonomi yang inklusif.
Dengan dukungan KPA Luwa Nanggroe dan Gubernur Aceh terpilih, H. Muzakir Manaf, Aceh kini berada di jalur yang tepat untuk mengoptimalkan potensinya di panggung internasional.
Aceh, dengan kopi hangatnya, kini siap menyambut masa depan yang lebih cerah.