Banda Aceh | AP – Ketua Fraksi Pilkada Aceh, Zubaidah Azwan (Foto) mengajak semua pihak untuk mengakhiri polemik dan pertentangan terkait hasil Pilkada di Aceh. Hal ini disampaikan saat ditemui Atjehpress.com, di Warkop 88 Syiah Kuala Banda Aceh, Kamis 12 April 2017.
“Proses Pilkada hanya tinggal pelantikan karena tanggal 7 April 2017 lalu, Komisi Independen Pemilihan (KIP) sudah menetapkan gubernur Aceh terpilih, kita berharap kepada seluruh masyarakat Aceh yang mungkin selama ini berada pilihan calon Gubernur, dan calon Gubernur Aceh terpilih bukan pilihannya serta sulit untuk menerima kenyataan, namun ini kita harus sadari bahwa inilah pemimpin yang dihasilkan melalui proses demokrasi yang damai,” ujar Zubaidah.
Kata Zubaidah, meskipun Gubernur Aceh terpilih yang sudah ditetapkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh diluar ekspektasi, diluar dugaan banyak orang tetapi ini adalah harapan banyak orang.
“Kita bersyukur kepada Allah bahwa pilkada Aceh termasuk Pilkada aman dan damai sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Kita juga menaruh harapan kepada gubernur Aceh terpilih yang akan dilantik nanti supaya bisa mengimplementasikan visi misinya, tawaran -tawaran program yang sudah dipaparkan sewaktu kampanye, di acara debat kandidat calon Gubernur, kita harapkan semua program itu bisa direalisasikan dengan baik,” harap Zubaidah.
Dia juga berharap program -program yang sudah baik dan sekarang sedang berjalan supaya bisa dilanjutkan, kemudian program yang selama ini belum menyentuh kepada hal-hal yang sangat subtansi terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh bisa lebih disempurnakan kembali yang bisa berdampak kepada kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Yang baik diambil yang kurang diperbaiki,” ujarnya.
Terkait dengan proses yang nantinya melalui sidang paripurna istimewa oleh legislatif dan eksekutif, Fraksi Pilkada Aceh ingin mengajak kepada semua elemen di Aceh ini harus menyelesaikan polemik yang ada, bukan saja perseteruan yang terjadi di DPRA, namun perseteruan lainnya juga harus dihentikan dimana pun dan kepada siapapun, setiap polemik itu harus dihentikan.
“Kita harus segera menyelesaikan secara damai, Aceh ini sudah damai, kita harus berbicara kepada taraf ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu berbicara persatuan, karena kita berbicara ke tingkat lebih tinggi yaitu kesejahteraan, jadi selesaikan polemik yang ada kita akan antarkan gubernur baru kita dengan harapan untuk mewujudkan impian dan harapan masyarakat Aceh,” demikian Zubaidah bertekad. (Arifin)