PII Aceh Ingatkan Politisi Lokal Jangan ‘Jual’ Aceh ke Yahudi

oleh -278 Dilihat

Ketua PW PII Aceh, Iksan Azhar. Foto: BNC
Ketua PW PII Aceh, Iksan Azhar. Foto: BNC

BANDA ACEH | AP-Yahudi memang sudah lama jadi musuh orang Aceh, hingga segala perilaku jahat sering disebut, “Lagee Yahudi”. Oleh karena itu, Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Pelajar Islam Indonesia Provinsi Aceh, Iksan Azhar, sangat menyesalkan aksi Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyerahkan bendera bulan bintang kepada Tokoh Yahudi Amerika Serikat, Rabbi David N. Saperstein yang menjabat Dubes AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, usai makan siang bersama di RM Hasan, Krueng Cut, Aceh Besar, Selasa, 25 Oktober 2016.

“Dalam hal ini saya teringat isi kampanye seorang kandidat DPD RI Ghazali Abas Adan dia mengatakan “bek sampo Aceh nyoe ta peublo keu yahudi,” ujar Iksan Azhari, mengutip pesan Ghazali Abas Adan, kepada Bongkarnews.com, Rabu, 26 Oktober 2016.

BACA..  Nurzahri ST Bersama Kader Putroe Aceh dan Inoeng Balee Kota Langsa Siapkan Strategi Pilkada 2024

Menurut Iksan Azhari, aksi pria yang akrab dipanggil Mualem itu terkesan menunggangi momentum kunjungan orang berpengaruh di AS itu untuk kepentingan politik jangka pendek tanpa memikirkan akibat jangka panjang.

BACA..  Nurzahri ST Bersama Kader Putroe Aceh dan Inoeng Balee Kota Langsa Siapkan Strategi Pilkada 2024

” Ini adalah seperti mengambil momentum pilkada, memberikan bendera Aceh, seperti sama saja menyerahkan Aceh kepada Amerika,” ujarnya.

Bagi Ikhsan, ini sungguh sangat ironis sekali, dimana Aceh sebagai daerah khusus dengan syariat Islam nya, namun bila terus bergantung kepada orang luar yang non Islam, maka akan terjadi pendangkalan akidah serta akan terkikis secara perlahan keimanan umat. Baca:Tokoh Yahudi AS, Rabbi David Saperstein Malam Ini Tiba di Aceh

BACA..  Nurzahri ST Bersama Kader Putroe Aceh dan Inoeng Balee Kota Langsa Siapkan Strategi Pilkada 2024

“Masalah aqidah jangan pernah digadaikan, apa lagi harus bawa-bawa aqidah dalam urusan pemilihan kali ini. Sudah cukup masyarakat Aceh terpuruk dalam kasus DOM dulu,” pesannya mengingatkan. [BNC]