Aceh Besar | AP – Aduh, manusia setingkat calon Gubernur Aceh periode 2017-2022, Tarmizi A. Karim masih tak malu untuk marah-marah di depan umum. Kejadian itu terjadi usai berceramah saat menjadi khatib Jum’atan di masjid Baitul Maghfirah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Jum’at, 30 September 2016.
Tarmizi awalnya dengan baik melayani seorang wartawan yang ingin mengonfirmasi perihal pergantian wakil gubernur yang akan mendampinginya pada Pilkada 2017 mendatang, namun tiba-tiba saja calon gubernur yang baru saja memberikan ceramah tentang tazkiratun nafs itu mengamuk.
”Aaah, ditanya lagi tentang itu. Itu cuma sebuah dinamika partai,” kata Tarmizi kesal.
Mendapat respon yang tidak baik, sang wartawan mencoba kembali menjelaskan niatnya hanya untuk mengonfirmasi dan menjalankan tugasnya sebagai wartawan. Namun lagi-lagi Tarmizi tidak merspon dengan baik keinginan sang kuli tinta tersebut.
Sang wartawanpun mengaku kurang senang dengan kejadian itu dan menganggap calon gubernur tersebut kurang dewasa saat menghadapi masalah.
”Padahal baru saja memberikan ceramah kepada jamaah tentang tazkiratun nafs dengan lemah lembut, tapi respon saat saya tanya tentang pergantian wakil malah tidak menyenangkan sama sekali. Saya rasa beliau masih kurang dewasa dalam menanggapi masalah, bagaimana kalau sudah jadi gubernur?,’ sesal Ahyat, wartawan media online itu.
Hingga berita ini dilansir, Tarmizi A. Karim belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut.[BNC]