PAN Aceh Buktikan Bahwa Mereka Tak Mendukung Tarmizi Karim

oleh -252 Dilihat

Acara rapat akbar pasangan Tarmizi Karim Muchsalmina Ali minim pengunjung, Sabtu 1 Oktober 2016 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Foto: BNC
Acara rapat akbar pasangan Tarmizi Karim Muchsalmina Ali minim pengunjung, Sabtu 1 Oktober 2016 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh. Foto: BNC

Banda Aceh | AP – Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) Wilayah Aceh betul betul menunjukkan kesetiaan mereka kepada pasangan Muzakir Manaf dan TA Khalid di Pilkada 2017 nanti. Buktinya mereka tak hadir pada acara Rapat Akbar ‘Kerja Membangun Aceh’ di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Sabtu, 1 Okterber 2016. Padahal, DPP PAN secara resmi telah mencabut dukungan terhadap pasangan Mualem-TA Khalid dan bergabung dengan koalisi partai pendukung pasangan Tarmizi Karim-T Machsalmina Ali.

“Kami sampai ketua (Anwar Ahmad-red) tak hadir juga di acara itu,” kata seorang pengurus PAN Aceh sambil menanyakan ke wartawan, “Kalian hadir ngak, gimana acaranya?”.

Acara yang diklaim raksasa dan dihadiri puluhan ribu itu dimulai pada Pukul 10.45 WIB dengan memilih lokasi di luar  Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh turut dihadiri  massa 6 partai koalisi yaitu Partai NasDem, Golkar, Hanura, PPP, PKPI dan PAN turut  dihadiri para pengurus DPP seperti Surya Paloh, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Ketua DPP Partai Golkar, Setya Novanto), Ketua DPP PPP, Romahurmuzy dan para pengurus DPP PAN, Hanura dan PKPI.

Dari pantauan Bongkarnews.com di lapangan terlihat sejumlah massa, simpatisan dan satgas pengamanan internal dengan jumlah lebih kurang 5.000 orang. Sebelumnya Ketua Timses, Sofyan Dawood dalam acara jumpa pers mengklaim acara itu akan dihadiri lebih dari 40.000 massa dan acara pun berakhir terlalu dini tepat pada pukul 13.45 WIB.

Namun ada sedikit melegakan hati, acara pembukaan deklarasi pasangan calon Gubernur Aceh tersebut diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Tgk. H. Takdir yang merupakan Qariah terbaik Internasional dan selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta orasi politik oleh pasangan calon Gubernur Aceh. [BNC]