Riyadh|AcehDaily.id – Mekah, Tanah Suci yang tak pernah sepi, menjadi saksi bagi ribuan doa yang mengalir tiada henti.
Di hadapan Ka’bah, kiblat suci bagi umat Islam, doa-doa terus terucap penuh khusyuk oleh para jamaah Umrah asal Kota Langsa, Aceh.
Namun, kali ini ada yang berbeda—doa-doa yang dipanjatkan dengan penuh harap itu disertai niat khusus, untuk kemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa nomor urut 03, Maimul Mahdi dan Nurzahri, atau yang dikenal dengan julukan “MANDIRI”.
Berbagai lapisan masyarakat Langsa yang tengah menjalani ibadah Umrah ini membawa harapan besar mereka ke hadapan Allah.
Bukan sekadar doa pribadi, tetapi juga doa untuk perubahan dan perbaikan di Kota Langsa.
Seakan ada harapan baru yang menyejukkan hati, doa-doa itu terangkai dalam kata-kata yang penuh harap bagi pasangan Maimul-Nurzahri.
Mereka yang hadir di hadapan Ka’bah meyakini bahwa dengan dukungan penuh keikhlasan, pasangan MANDIRI ini mampu membawa Langsa menuju masa depan yang lebih baik, mandiri, dan sejahtera.
Seorang jamaah, Ustaz Islahuddin, yang telah lama merindukan perubahan di kampung halamannya, mengungkapkan harapannya, Ia sudah lelah dengan janji-janji yang berakhir hampa.
“Di hadapan Ka’bah ini, kami berharap agar Maimul Mahdi dan Nurzahri benar-benar mampu membawa Langsa maju. Kami ingin Langsa mandiri, tak lagi bergantung pada bantuan luar, tetapi berdiri dengan kekuatan sendiri.”
Hal senada diungkapkan oleh seorang ibu paruh baya, Syarifah, yang mengutarakan harapan hatinya, Semoga MANDIRI mampu memperbaiki pelayanan kesehatan dan pendidikan di Langsa.
“Sebagai ibu, kami menginginkan masa depan yang baik untuk anak-anak kami, tanpa harus pergi jauh mencari kesempatan. Di Tanah Suci ini, kami menitipkan doa agar Langsa kelak menjadi kota yang kuat dan mandiri.”
Kehadiran para jamaah Umrah yang datang dari Langsa ini menyuarakan satu keyakinan—kepercayaan kepada Maimul Mahdi dan Nurzahri yang mereka anggap sebagai pasangan yang dekat dengan masyarakat dan memahami kebutuhan rakyat.
Mereka merasa bahwa pasangan nomor urut 03 ini membawa harapan segar dengan visi yang jelas dan nyata untuk memajukan Kota Langsa.
Tidak hanya itu, mereka juga melihat adanya kesungguhan hati dari pasangan ini untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Sementara itu, Nurul, seorang pemuda Langsa yang turut mengamini doa di Tanah Suci, merasa bahwa Maimul-Nurzahri adalah simbol pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Kita butuh pemimpin yang berani membawa perubahan. Di era yang semakin maju ini, kita butuh pemimpin yang bisa membuat kita berdiri di atas kaki sendiri, bukan terus-terusan bergantung pada bantuan. MANDIRI adalah harapan baru bagi Langsa, dan doa kami semua di sini adalah semoga Allah mengabulkannya.”
Harapan-harapan ini menjadi tanda bahwa Maimul Mahdi dan Nurzahri tak hanya mengusung program pembangunan fisik, tapi juga membangun mentalitas mandiri dalam setiap warga Langsa.
Di hadapan Ka’bah, mereka memohonkan perlindungan dan kekuatan bagi pasangan ini agar mampu mengemban amanah dengan keikhlasan dan keberanian.
Doa yang diucapkan di Tanah Suci memang memiliki kekuatan yang tak terbayangkan. Setiap langkah mereka di sana seolah menjadi bagian dari jalan panjang menuju perubahan di Kota Langsa.
Dari Tanah Suci Mekah, keyakinan ini semakin menguat: Langsa akan memiliki pemimpin yang berpihak kepada rakyat, yang memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Dalam suasana yang penuh khusyuk dan haru, para jamaah ini percaya bahwa doa mereka yang tulus akan membuahkan hasil.
Sebab bagi mereka, Langsa MANDIRI bukan sekadar slogan, tetapi adalah cita-cita besar yang mereka titipkan di bawah naungan Ka’bah, dan dalam harapan yang dipanjatkan dengan air mata ketulusan.










