Eks Kombatan GAM Siap Pasang Badan, Dukung Wartawan Jadi Bupati Aceh Jaya

oleh -301 Dilihat

T. Cut Amin [Eks kombatan amnesti]
T. Cut Amin [Eks kombatan amnesti]

CALANG – Salah seorang eks kombatan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)  yang mendapat pengampunan (amnesti), menyatakan dukungannya terhadap Poen Che’k nama alias dari Nasri Saputra salah seorang bakal calon Bupati Aceh Jaya yang termuda.

Kepada wartawan pria yang akrab disapa Cut Abang atau Ampoen Cut itu, Kamis (24/032016) mengatakan, pernyataan dukungan yang ia sampaikan tersebut, tulus dari hati serta tidak mengharapkan sesuatu apapun.

“Loen dukung Poen Che’k ngon tulus dan hana mengharap sapeu-sapeu (saya dukung Poen Che’k dengan tulus tanpa mengharapkan sesuatu)”, ucap Cut Abang.

Menurut T. Cut Amin, Poen Chek wajar diberikan dukungan karena ia salah seorang pemuda Aceh Jaya yang punya keberanian, teguh pada pendirian, komitmen serta konsisten akan maju sebagai salah satu calon kepala daerah.

Tidak hanya mendukung, bahkan pria yang pernah mencicipi derita dibalik jeruji besi penjara nusa kambangan itu, bahkan menyatakan siap menjadi tim terdepan dalam memenagkan Poen Che’k sebagai Bupati Aceh Jaya kedepan.

“Loen yakin si Poen, na konsep, visi dan misi yang jelas untuk Aceh Jaya kedepan, karena jih sidroe pemuda yang peka dan peduli terhadap ureung laen (saya yakin si Poen, ada konsep, visi dan misi untuk Aceh Jaya kedepan, karena dia selah seorang pemuda yang peka dan peduli terhadap orang lain”, pungkas T. Cut Amin.

Dimata Cut Amin, Poen Che’k pemuda yang santun meskipun gayanya sedikit yang bla-blakan, didalam kesehariannya pria yang bertubuh kecil itu, sibuk mencari informasi tentang keluhan masyarakat kecil untuk diberitakan kepublik agar mendapat perhatian dari pemerintah dan pihak lainnya, kritis dan sedikit tidak takut terhadap ancaman dan intimidasi.

“Si Che’k wartawan yang hana ditaket sapeu jih nyan, keluhan dan aspirasi rakyat ubit, jih peusampoe ke publik, ancaman dan dipeutaket hana yum bak aneuk nyan (si Che’k wartawan yang tidak takut apa-apa, keluhan dan aspirasi rakyat kecil dia sampaikan kepublik, ancaman dan ditakuti, tidak ada harga sama anak itu)”, tutup T. Cut Amin. [r]