FORMAT: Peran WH Dalam Pengawasan Syariat Islam Lemah

oleh -566 Dilihat
Fajar Hendra Irawan Ketua FORMAT Aceh Barat.

MEULABOH (MA) Video mesum yang memperlihatkan sepasang sejoli di Aceh Barat, viral di media sosial. Hal ini membuat berbagai kalangan di Aceh Barat gaduh dan angkat bicara terkait kinerja Satpol PP dan WH setempat, Jum’at (31/1/2025).

Forum Masyarakat Aceh Barat (FORMAT) meminta Pj Bupati Aceh Barat Azwardi untuk mengevaluasi atau menindak tegas Kasatpol PP dan WH Aceh Barat karena dianggap lalai dalam penerapan syariat islam di Kabupaten yang berjuluk Kota Tauhid Sufi.

Fajar Hendra Irwan Ketua FORMAT Aceh Barat menilai lemahnya pengawasan dan kinerja Satpol PP dan WH setempat sangat lemah dalam pengawalan penerapan nilai-nilai syariat islam di Kabupaten setempat.

Seharusnya kata Fajar, Satpol PP dan WH setempat harus mengawasi setiap café-café yang ada di Kabupaten setempat. Bukan setelah adanya masalah atau kasus baru melakukan penertiban.

BACA..  Tersangka Pembunuh Mahasiswa di Jeulingke Diserahkan ke Jaksa

“Satpol PP dan WH Aceh Barat harus bertanggung jawab atas persoalan ini. Karena dengan adanya kejadian seperti ini kita menilai lemahnya peran satpol PP dan WH setempat dalam menjaga arti dan makna kota tauhid sufi tersebut dalam mengawal penerapan nilai-nilai syariat islam di Aceh Barat,”tegas Fajar Hendra Irwan.

Kata Fajar, Pada tahun 2021 dilokasi wisata Desa Suak Indrapuri juga pernah dilakukan pembongkaran paksa disalah satu café sehingga ditemukan alat kontrasepsi.

“itu bukti nyata ditemukan alat kontrasepsi ketika pembongkaran paksa pada tahun 2021 lalu, seharusnya Satpol PP dan WH berkaca dari kejadian sebelumnya, daerah tersebut rawan maksiat, seharusnya pengawasan lebih diperketat bukan setelah viral di pemberitaan atau media sosial baru turun kelapangan,”imbuhnya.

Bahkan sebut Fajar bukan hanya di Desa Suak Indrapuri saja yang harus dilakukan pengawasan dan pemantauan ditempat wisata, masih banyak tempat yang lain diduga masih belum faham makna nilai-nilai syariat Islam di Aceh Barat.

Dikatakan Fajar, jikalau ada penertiban dan pengawasan rutin dilakukan oleh Satpol PP dan WH Aceh Barat, terus kenapa hal ini bisa terjadi?

“kalau ada pengawasan dan penertiban, terus kenapa hal ini terjadi. Ini yang masih Nampak ya, belum yang tidak Nampak kita kan tidak tau itu,”jelasnya.

Jelas Fajar, dirinya sangat menyayangkan ketika Seni dan Budaya, seperti konser itu dilarang muncul di Aceh Barat, tapi seakan-akan maksiat itu dibiarkan terjadi di Kabupaten ini.

“kita tidak melarang orang berjualan, sebenarnya itu yang harus diantisipasi dan Satpol PP dan WH Aceh Barat lebih Faham dalam memberikan kepada pelaku usaha untuk bisa menjaga peraturan seperti pembangunan Pondok yang bertentangan. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dengan adanya tindakan tegas oleh Pemkab setempat,”bebernya.

BACA..  Polda Aceh Berhasil Selamatkan Korban Penculikan dari Thailand

Makanya dari permasalahan seperti ini, perlu adanya tindakan tegas dari Pj Bupati Azwardi untuk mengambil sikap tegas terhadap kepala Satpol PP dan WH Aceh Barat atas lemahnya kinerja organisasi pemerintah tersebut.

“Jikalau tidak ada tindakan tegas oleh pemerintah setempat, tidak menutup kemungkinan, Aceh Barat ini terus buruk dimata daerah lain apalagi Meulaboh di juluki kota Tauhid Sufi. Makanya kita minta Pj. Bupati Azwardi untuk mengambil sikap tegas Kasatpol PP dan WH, agar kejadian ini tidak terulang kembali di Aceh Barat,”demikian ucap Fajar.(Rul)