Kuala Simpang | AP-Ini baru pelayanan gaya baru. Pasien kena DBD, pihak rumah sakit anjurkan minum air putih. Begitulah gambaran Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang terkesan tidak profesional dan tidak cepat tanggap terhadap pasien yang diserang gejala penyakit demam berdarah (DBD).
Kekecewaan itu diungkap seorang warga Aceh Tamiang, Zulfadli Idris (42) saat membawa isterinya berobat, Selasa (16/8/2016).
Zulfadli menjelaskan, setelah mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas Upah, Kecamatan Bendahara, sekira pukul 10.00 WIB dirinya membawa isteri, Irma Sari (39) yang terindikasi gejala DBD untuk berobat ke RSUD Aceh Tamiang. Sesampainya di rumah sakit, kata Zulfadli, isterinya diperiksa di Poli Penyakit Dalam oleh dr. Syahbuddin, lalu dilanjutkan pemeriksaan darah ke Laboratorium.
“Sekira pukul 12.00 WIB, keluar hasil pemeriksaan darah isterinya dari Laboratorium yang menjelaskan bahwa Trombosit serta Lecocyte sangat rendah, dan dibutuhkan perawatan secara intensive,” terang Zulfadli.
Dia menambahkan, setelah keluar hasil pemeriksaan dari Laboratorium dirinya berharap bisa konsultasi ulang dengan dr. Syahbuddin untuk perawatan isterinya secara intensive, namun menurut keterangan pihak perawat bahwa dr. Syahbuddin hanya masuk kerja setengah hari saja.
Lanjutnya, pihak perawat di Poli Penyakit Dalam menghimbau agar isterinya kembali saja ke rumah dan disuruh banyak istirahat dan minum air putih. Dan perawat juga menyampaikan, jika perlu isterinya perlu obat disuruh balik lagi hari Kamis (18/8/2016) mendatang.
“Karena menganggap bahwa pelayanan di RSUD Aceh Tamiang terkesan ngaco dan tidak profesional, saya segera melarikan isteri saya ke RSUD Langsa dan Alhamduliilah saat ini sudah mendapat perawatan secara baik,” terang Zulfadli.
Direktur RSUD Aceh Tamiang, Ibnu Hajar, SKM, saat dikonfirmasi, dirinya memohon ma’af dan menjelaskan bahwa sedang mengkonfirmasi pihak dokter serta perawat di Poli Penyakit Dalam. [BNC]